Bulda Metro Jaya dikabarkan masih menyelidiki penyebab kematian Halima, istri kelima Won Irawan, tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Sisir Bulda Metro Gaya Paul Hengki Hariadi mengatakan, karena itu proses penyidikan kasus ini masih berjalan dan belum final.
“Terus terang kami masih mendalami apakah almarhum Halima tewas,” kata Hengki kepada wartawan di Bulda Metro Gaya, Selasa (24/1/2023).
Salah satu istri Wowon, Hengki dibawa dari dan ke daerah Lampung.
Namun Henki tidak secara tegas menyebutkan dengan siapa Halima dibawa ke Kabupaten Lampung.
“Jadi kalau dibawa ke sana, ini salah satu cara pembunuhan yang akan dilakukan kelompok ini dengan memancing mereka terjun ke laut,” katanya.
Wowon memainkan peran palsu sebagai baterai Banyu untuk mengelabui korban.
Polisi telah menegaskan kembali fakta baru tentang serangkaian pembunuhan di provinsi Bekasi dan Qianzur Jawa Barat.
Baru-baru ini terungkap fakta baru bahwa tersangka Wawon Erawan memiliki mod lain yang berfungsi sebagai kedok untuk mengelabui korban penipuan.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Bulda Metro Jaya Sisir Paul Hengki Hariadi menjelaskan, peran fiktif yang digunakan Wowon selama ini dikenal sebagai Aki Banyu.
Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa, “Selain Wowon menggantikan Wowon, terungkap bahwa ia bertindak seperti Aki Banyu, dan orang tersebut ditemukan bertindak seperti Aki Banyu, tokoh fiksi. . (24 Januari 2023).
Hengki melanjutkan, Aki Banyu yang diperankan oleh Wowon sebenarnya adalah tokoh yang menyuruh tersangka Duloh dan Dede Solehudin untuk membunuh korbannya.
Seorang tokoh bernama Aki Banyu, juga disebut Hengki, menipu korbannya dengan menyarankan agar mereka menceburkan diri ke laut jika ingin berhasil.
Padahal, menurut penelusuran pihak, saksi sempat curiga saat diinstruksikan untuk bergerak di samping perahu saat melintasi pulau.
“Dan ketika tersangka diidentifikasi benar, dia memerintahkan bahwa dia harus melompat ke laut untuk berhasil,” jelas Hengke.
Oleh karena itu, para korban maupun Duloh dan Dede Solehudin menganggap Aki Banyu sebagai sosok yang sangat sakti.
Duluh dan Didi menganggap sakral penampilan Aki Banyu karena kata Hengki, para tersangka tidak mengetahui Aki Banyu Won.
Ia menyimpulkan, “Orang yang dianggap keramat itu sebenarnya adalah Yu-Won. Tersangkanya, Doulo dan Dede, juga lama kelamaan mengetahui bahwa Aki Banyu adalah Yu-Won setelah mereka ditangkap.”
keadaan terbuka
Sebagai referensi, pembunuhan berantai Wawon bermula ketika tiga dari lima anggota keluarga tewas di Tanggul Pantar, Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya, korbannya adalah Ai Maimouna dan kedua anaknya, Radwan Abdel Moez, 20, dan M.
Namun, belakangan diketahui bahwa ia diracuni dengan pestisida dan racun tikus.
Sementara yang selamat hanya Ning Aiu, 5 tahun, dan M. Didi Soledin.
Polisi menangkap tiga tersangka dalam kasus tersebut setelah penyelidikan. Mereka juga menjadi korban: Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, M Dede Solehudin.
Singkat cerita, pembunuhan lainnya diketahui dilakukan oleh para tersangka. Wowon cs diketahui melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut Jawa Barat.
Di Cianjur, terdapat lima korban, empat di antaranya adalah anggota keluarga pelaku.
Wa-Won membunuh istri Wa-Won, Yu-Win. Dia juga membunuh putranya, Bayu, 2, dan ibu mertuanya, yang juga ibu dari suster korban Wei Wen.
Satu orang lagi, Farida, meninggal. Farida disebut-sebut sebagai pekerja TKW dan tersangka menjanjikan uang dua kali lipat.
Keempat jenazah beserta seluruh harta bendanya ditempatkan di tiga teluk di sekitar rumah Wowon di Cianjur. Tersangka menutup lubang tersebut dengan menuangkan ubin keramik sehingga tidak ada jejak korban yang terlihat.
Selanjutnya, korban lain ternyata adalah Halima yang juga merupakan istri kelima Won yang dibunuh oleh Dolo.
Dolloh memberi tahu keluarga bahwa Halima telah meninggal karena sakit. Bahkan, Halima dicekik hingga tewas oleh Dolo.
Saat ini jenazah Halima dimakamkan di Cilicin di kampung halamannya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kemudian korban lain bernama Siti dibuang ke laut di Kabupaten Surabaya Jawa Timur oleh Wowon cs yang memohon bantuan Noneng. Namun, akhirnya ditemukan dan dikubur dengan benar.
Siti dibunuh karena menuntut janji dari Wowon untuk menggandakan hartanya.
Sebanyak 9 korban dibunuh organisasi DPR.
Janji bisa memperkaya pembunuh berantai
Polisi memastikan keluarga korban keracunan Pantar Gepang Bekasi, Jawa Barat, adalah korban pembunuhan dengan racun pestisida.
Ketiga pelaku pembunuhan tersebut diketahui bernama Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehuddin.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fazil Imran mengatakan pembunuhan itu adalah pembunuhan berantai yang dikemas secara supernatural dengan janji akan membuat Anda kaya.
“Mereka dimotivasi oleh janji gaib untuk membuat orang sukses atau kaya,” kata Fazil Imran dari Pulda Metro Jaya dalam konferensi pers di Pulda Metro Jaya Jakarta, Kamis, melakukan pembunuhan berantai atau biasa disebut pembunuh berantai,” katanya. . (19 Januari 2023).
Fadell mengatakan, karena Wowon mengetahui kegiatan kriminal tersebut, ia bersedia melakukan pekerjaan tersebut karena para korban ini dianggap berbahaya.
“Itu sebabnya keluarga dekatnya tahu dia melakukan kejahatan lain, jadi dia dianggap berbahaya.”